Minggu, 15 Januari 2012

Jenis dan Fungsi Resistor

KOMPONEN-KOMPONEN ELEKTRONIKA

TUJUAN :

Menjelaskan dan mengetahui karakteristik dari setiap komponen elektronika baik yang
termasuk komponen pasif maupun komponen aktif.
Mengetahui cara menentukan atau menghitung besarnya nilai dari suatu jenis komponen
elektronika.

1. Komponen Pasif
Komponen pasif adalah komponen elektronika yang dalam pengoperasiannya tidak memerlukan
sumber tegangan atau sumber arus tersendiri.
Adapun yang termasuk komponen pasif antara lain :

1.1.RESISTOR
Resistor adalah suatu komponen elektronika yang fungsinya untuk menghambat arus
listrik.
Resistor dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
1.1.1. Resistor Tetap
Resistor tetap adalah resistor yang memiliki nilai hambatan yang tetap. Resistor
memiliki batas kemampuan daya misalnya : 1/16 watt, 1/8 watt, ¼ watt, ½ watt
dsb.
Artinya resitor hanya dapat dioperasikan dengan daya maksimal sesuai dengan
kemampuan dayanya.



Untuk mengetahui nilai hambatan suatu resistor dapat dilihat atau dibaca dari
warna yang tertera pada bagian luar badan resistor tersebut yang berupa gelang
warna.

Warna

Gelang KE


1 dan 2
3
4
Hitam
0
x 1
1%
Cokelat
1
x 10
2%
Merah
2
x 100
2%
Jingga
3
x 1000
-
Kuning
4
x 10000
-
Hijau
x 100000
-
Biru
6
x 1000000
-
Ungu
7
x 10000000
-
Abu-Abu
8
x 100000000
-
Putih
9
x 1000000000
-
Emas
-
x 0.1
5%
Perak
-
x 0.01
10%
Tidak Berwarna
-
-
20%


Contoh:

Keterangan untuk 4 band :
- Gelang ke-1 dan ke-2 menyatakan angka dari resistor tersebut.
- Gelang ke-3 menyatakan faktor pengali (banyaknya nol).
- Gelang ke-4 menyatakan toleransi.
Misalnya :
Resistor dengan warna : merah hitam kuning perak
Maka nilainya                : 2         0        104          10%

Berarti nilai resistor tersebut adalah = 200.000 Ohm atau 200 Kohm dengan
toleransi sebesar 10%.
Range hambatan resistor tersebut adalah
= 200.000 ± 10%
= 10% x 200.000 = 20.000 Ohm
= 200.000 – 20.000 sampai 200.000 + 20.000
= 180.000 sampai 220.000 Ohm.



1.1.2. Resistor yang Tidak Tetap (Variabel)
Ialah resistor yang nilai hambatannya atau resistansinya dapat diubah-ubah.
Jenisnya antara lain : hambatan geser, trimpot dan potensiometer.
Yang banyak digunakan ialah trimpot dan potensimeter.
* A. Potensiometer
Resistor yang nilai resistansinya dapat diubah-ubah dengan memutar poros
yang telah tersedia. Potensiometer pada dasarnya sama dengan trimpot secara
fungsional.
                        * B. Trimpot
Resistor yang nilai resistansinya dapat diubah-ubah dengan cara memutar
porosnya dengan menggunakan obeng. Untuk mengetahui nilai hambatan dari
suatu trimpot dapat dilihat dari angka yang tercantum pada badan trimpot
tersebut.    
    



1.1.3 LDR (Light Dependent Resistance)
Yaitu resistor yang dapat berubah-ubah nilai resistansinya jika permukaannya
terkena cahaya. Kondisinya ialah jika terkena cahaya nilai resistansinya
kecil,sedangkan jika tidak terkena cahaya (kondisi gelap) maka nilai resistansinya
besar.




1.1.4 NTC (Negative Temperature Coeffisient)
Yaitu resistor yang nilai resistansinya dapat berubah-ubah sesuai dengan perubahan
temperatur terhadapnya. Jika temperaturnya makin tinggi maka nilai resistansinya
kecil dan sebaliknya bila temperaturnya makin rendah maka nilai resistansinya
semakin besar.




1.1.5 PTC (Positive Temperature Coeffisient)
Yaitu resistor yang nilai resistansinya dapat berubah-ubah sesuai dengan
temperatur terhadapnya. Jika temperaturnya makin tinggi maka nilai resistansinya
semakin besar sedangkan bila temperaturnya makin rendah maka nilai
resistansinya pun semakin kecil.
Simbol PTC :